• Berita Utama

  • Oleh :

  • 20 November 2021

Kemerdekaan Guru Diawali Dari Menyusun RPP

DINAS-PENDIDIKAN || Setiap orang harus memiliki kesempatan untuk mewujudkan potensi dirinya semaksimal mungkin sehingga dengan demikian akan membanguaun kemandirian dan selanjutnya tidak akan menjadi beban dimasa depan.  Oleh karenanya sejak dini kita mempersiapkan peserta didik kita muali dari kualitas karakternya maupun literasi dasarnya termasuk kompetensinya. Dengan demikian siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis dan menerapkan keterampilan dasar dalam kehidupan sehari-hari serta siswa dapat memecahkan masalah yang kompleks

Hal tersebut disampaikan kadisdik Ilyas saat memberikan bimbingan sebelum membuka kegiatan Workshop Penyusunan RPP Merdeka Belajar dan Diferensiasi bertempat di Buffet Mangga Sei Suka Kabupaten Batu Bara Sabtu 20/11/21.
Masih menurut Ncekli safaat akrab Kadisdik ini bahwa dengan kemampuan tersebut maka sisa akan mampu berfikir kritis, memiliki kreatifitas dan mampu berkomunikasi dengan baik serta mampu berkolaborasi atau bekerjasama dalam memecahkan suatu persoalan.

 

Oleh karenanya Ilyas berpesan agar kegiatan Wokshop ini dapat diikuti dengan baik dan ditindaklanjuti serta diaplikasikan di sekolah nantinya. Lebih lanjut Ilyas mengatakan bahwa Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah barang baru oleh karena peserta akan dapat mengikutinya dengan baik. Memang dibutuhkan kerja ekstra karena pembelajarannya yang berpihak kepada siswa.  Seorang guru harus mengetahui Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi agar pembelajarannya dapat terlaksana dengan sukses. Setelah guru mengetahui tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi, selanjutnya guru dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi, terang Ilyas.

 

Mantan Karo Humas Protokol Pemprovsu ini juga menyebutkan RPP berdiferensiasi adalah sebuah rencana pembelajaran yang disusun  berdasarkan hasil pemetaan profil belajar siswa.  Oleh karenanya  dengan adanya RPP Merdeka Belajar Berdiferensiasi ini akan membuat perubahan besar di sekolah kita khususnya di kelas-kelas, karena pembelajaran akan bertambah bermutu dan berpihak pada peserta didik kita yang akhirnya Pendidikan kita akan lebih baik dan meningkat. 

Dengan demikian tujuan pendidikan tercapai, namun tetap mampu membuat peserta didik bahagia dalam proses belajarnya dan semua potensi peserta didik bisa tergali dan berkembang optimal, sebut Ilyas.

 

Ditempat yang sama Kepala UPTD SMPN 1 Sei Suka, Maslina Sinaga menyampaikan bahwa kegiatan Wokshop ini merupakan agenda rutin yang sudah menjadi program sekolah untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan juga meningkatkan pembelajaran bermutu yang berpihak pada peserta didik. 

Workshop ini juga merupakan salah satu Tagihan Tugas Calon Guru Penggerak (CGP) yang memgikuti Program Guru Penggerak yang telah  merancang program jangka Pendek untuk mengimbaskan  ilmu yang mereka dapatkan dalam Program Guru Penggerak kepada rekan-rekan guru di sekolah melalui kegiatan workshop ini, Terang Maslina. Tema "Merdeka Belajar" yang diusung  tentu saja sinkron dengan program pemerintah yakni Program Guru Penggerak ( PGP) maupun Program Organisasi Penggerak (POP).  Terkait POP, UPTD SMPN 1 Sei Suka juga merupakan Sekolah Mitra dari Tanoto Foundation yang juga telah berkontribusi besar meningkatkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik khususnya di UPTD SMPN 1 Sei Suka.  Kemudian Kegiatan Wokshop ini juga dilaksanakan secara virtual converence via link GMeet dengan harapan dapat diikuti oleh keluarga besar baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan serta orangtua peserta didik SMPN 1 Sei Suka, terang Maslina.

 

Sementara District Coordinator Tanoto Foundation, Felly Ardan menyampaikan melalui layar virtual bahwa Konsep Merdeka Belajar menekankan Pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, dengan mempertimbangkan keberagaman karakteristik, bakat dan minat peserta didik dan memberikan peserta didik kemerdekaan dalam menjalani proses pembelajarannya seterusnya mereka  tumbuh menjadi generasi hebat di masa yang akan datang.  Oleh karena itu,  para pendidik perlu merancang pembelajaran yang memerdekakan peserta didik dengan mempertimbangkan keunikan mereka, harap Felly.

                                                                           

Turut hadir dalam pembukaan Wokshop tersebut selain Kadisdik Batu Bara, Ilyas Sitorus, Ketua Komite UPTD SMPN 1 Sei Suka, Aon Rahadian, Ka SMPN 1 Sei Suka Maslina Sinaga, serta calon guru penggerak dan guru-guru SMPN 1 Sei Suka dan awak media yang berkesempatan Bersama pada kegiatan dimaksud.